EVALUASI AKHIR MANDIRI PTIK
SOAL
1. Salah satu pemanfaatan teknologi nirkabel (misal IEEE 802.11) adalah sebagai akses point. Jelaskan topologi jaringan yang mendukung pemanfaatan ini, juga berikan contoh penerapan perangkat yang mendukung layanan ini.
2. Content dan aplikasi yang dapat mendukung layanan TIK dapat dibangun dari kombinasi sistem data base dan aplikasi web. Salah satu penerapan sederhana adalah aplikasi web blog. Buat blog pribadi anda (bisa dimanfaatkan blog.its.ac.id), yang memuat tugas-tugas TIK (yang lalu) dan evaluasi akhir mandiri ini.
3. Untuk menjaga layanan jaringan yang baik, sistem keamanan harus dibangun dan dipelihara dalam suatu jaringan. Jelaskan bentuk gangguan apa saja yang mungkin mengganggu atau merusak layanan tersebut.
4. Jelaskan Creative Common Licence dan penerapannya untuk sumber-sumber yang diperoleh dari dunia maya. Misal untuk sebuah aplikasi SCILAB, atau yang lain hak apa saja yang diberikan kepada pengunduh untuk memanfaatkannya.
JAWABAN
1. Teknologi nirkabel adalah teknologi perangkat elektronik yang menghubungkan satu perangkat elektronik ke perangkat elektronik yang lain tanpa adanya kabel untuk mentransfer data atau file ke perangkat elektronik lain. Di sini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Jaringan nirkabel umumnya menggunakan perangkat elektronik seperti komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Ada banyak perusahaan seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan International Telecommunication Union (ITU), namun saya hanya mencoba menjelaskan salah satunya yang sering digunakan yaitu IEEE. Teknologi nirkabel seperti IEEE 802.11 mendukung tiga topologi dasar WLAN, yaitu Independent Basic Sevice Set (IBSS), Basic Service Set (BSS) dan Extended Service set (ESS).
IBSS : Konfigurasi IBSS dikenal sebagi konfigurasi independen atau jaringan ad-hoc. Secara logika, konfigurasi IBSS meirip dengan jaringan office peer-to-perr di mana tidak ada satu titik (node) yang berfungsi sebagai server. Dalam WLAN jenis IBSS sejumlah node nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu dangan lainnya secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis ini dikenal juga dengan ad-hoc network, biasanya diterapkan di perkantoran, ruang di dalam hotel, lapangan terbang, dan lain sebagainya.
BSS : BSS yang terdiri dari satu buah acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis ini dikenal juga sebagai manage network di jaringan WLAN, acces point (AP) bertindak sebagai server logical disebuah sel atau kanal WLAN. Komunikasi antara dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP kemudian AP akan mengulang data yang dikirim ke B.
ESS : ESS terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap (masing-masing mempunyai access point). AP dihubungkan satu sama lain menggunakan distribution system (DS), biasanya berupa ethernet LAN atau teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi standart yang biasa digunakan warnet dalam membangun jaringan Internetnya. Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak router atau bridge yang akan menghubungkan jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.
Contoh penerapan perangkat yang mendukung teknologi nirkabel
WLAN : Wireless lokal area network biasa digunakan pada laptop, desktop PC, mobile phone dan lain sebagainya. Digunakan untuk saling bertukar informasi.
BLUETOOTH : Bluetooth adalah teknologi nirkabel yang memanfaatkan komunikasi jarak pendek, dimana menyediakan fasilitas pengiriman suara dan data baik secara langsung (antar perangkat) maupun melalui jaringan Personal Area Network (PAN). Bluetooth menyediakan cara berhubungan dan bertukar informasi antara peralatan seperti mobile phone, laptop, desktop PC, kamera digital, dan konsol video game melalui frekuensi radio bebas jarak dekat yang aman dan global.
INFRA MERAH : Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm.
Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada berbagai peralatan seperti televisi, handphone sampai pada transfer data pada PC.
Contoh lainnya misalnya pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya.
2. Blog pribadi berisi tugas-tugas PTIK dan evaluasi akhir mandiri ini. Bisa dilihat di blog saya. ariefmaulana90.blogspot.com
3. Gangguan-gangguan yang sering merusak atua menyerang layanan jaringan adalah seperti berikut :
Γ Inteferensi yang mengakibatkan jaringan tidak dapat digunakan. Hal seperti ini disebabkan karena WiFi mengunakan frekuensi 2,4 GHz yang tidak memerlukan lisensi (izin) dari pemerintah dan access point WiFi dapat dibeli dengan bebas. Sehingga interferensi dapat terjadi dengan bebas karena sifat jaringan yang bebas.
Γ Denial of Service (DoS,. serangan DoS dapat dilakukan dengan mengirimkan query (data) sebanyak mungkin hingga target tidak bisa lagi menanganinya sehingga target lumpuh. Cara lain melakukan serangan DoS adalah dengan mengirimkan data rusak atau data yang tidak mampu di tangani oleh server target sehingga server tersebut menjadi hang (tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan perlu di restart ulang).
Γ Interception and monitoring Wireless traffic, berupa pengiriman data dengan cara menyiarkannya (broadcasting) ke dalam jaringan. Gangguan model ini umumnya dikenal dengan beragam istilah antara lain, Wireless Sniffer, Hijacking The Session, Broadcast Monitoring, ArpSpoof Monitoring and Hijacking, dan BaseStation Clone (Evil Twin).
Γ Misconfiguration, disebabkan karena pengguna adalah seorang pemula atau tiadk paham, bisa juga karena rusak fisik pada hardware.
Γ dan masih banyak lagi serangan-serangan terhadap system layanan jaringan pada jaringann nirkabel.
4. Lisensi Creative Common adalah sebuah bentuk lisensi hak cipta yang memungkinkan siapapun untuk menentukan sendiri berbagai bentuk perlindungan hak cipta bagi karya mereka. Saat ini pembicaraan mengenai Creative Common sudah sangat menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Lisensi hak cipta ini dibuat oleh perusahaan bernama creative commons pada tahun 2001.
Penerapan creative commons lisensi adalah sebagai berikut :
Γ Atribusi (attribution, “by”): Mengizinkan orang lain untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, serta membuat karya turunan berdasarkan suatu karya hanya jika orang tersebut memberikan penghargaan pada pencipta atau pemberi lisensi dengan cara yang disebutkan dalam lisensi.
Γ Non komersial (noncommercial, “nc”): Mengizinkan orang lain menyalin, mendistribusikan, menampilkan, serta membuat karya turunan berdasarkan suatu karya hanya untuk tujuan non komersial.
Γ Tanpa karya turunan (no derivative works, noderivs, “nd”): Mengizinkan orang lain menyalin, mendistribusikan, dan menampilkan salinan sama persis (verbatim) suatu karya, bukan karya turunan yang berdasarkan. karya tersebut
Γ Pembagian serupa (share-alike, “sa”): Mengizinkan orang lain untuk mendistribusikan suatu karya turunan hanya di bawah suatu lisensi yang identik dengan lisensi yang diberikan pada karya aslinya.
Adapun hak-hak yang diberikan untuk para pengunduh suatu karya adalah:
Pengunduh bebas untuk Membagikan (untuk menyalin, mendistribusikan, dan menyebarkan karya), dan Remix (untuk mengadaptasikan karya). Dengan syarat Atribusi dan Pembagian Serupa.
MERESUME KATA DOSEN PTIK ( Bpk. Ahmad Affandi)
Pada awal pertemuan mata kuliah PTIK, Bapak Affandi mendata jumlah mahasiswa yang di kelas G-402 / Fisika. Dan setelah dihitung, jumlah mahasiswa yang ada di kelas tersebut ± sekitar 36 orang. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari berbagai jurusan / prodi. Di antaranya dari jurusan / prodi Sistem Informasi, Biologi, PWK,dan Fisika. Pada pertemuan tersebut , Pak Affandi selalu memberikan berbagai pertanyaan kepada mahasiswa-mahasiswa yang ada di kelas tersebut.
Bapak Affandi bertanya mengenai jumlah orang dari masing-masing jurusan dan pilihan ke berapa mahasiswa mengambil jurusan tersebut kepada masing-masing mahasiswa, diperoleh data sebagai berikut :
JURUSAN | PILIHAN KE-1 | PILIHAN KE-2 | PILIHAN KE-3 | BEASISWA | JUMLAH |
Sistem Informasi | 7 | 9 | - | 1 | 17 |
Biologi | 3 | 3 | - | - | 6 |
PWK | 3 | 1 | 2 | - | 6 |
Fisika | 5 | 2 | - | - | 7 |
JUMLAH TOTAL MAHASISWA | 36 |
Kemudian, Pak Affandi bertanya kepada para mahasiswa, apa jenis komputer yang dimiliki oleh mahasiswa yanag berada di kelas tersebut, PC/desktop atau laptop. Dan ternyata diperoleh data sebagai berikut :
JENIS KOMPUTER YANG DIMILIKI MAHASISWA | JUMLAH MAHASISWA YANG MEMILIKI PC ATAU LAPTOP |
PC / DESKTOP | 18 |
LAPTOP | 16 |
JUMLAH TOTAL MAHASISWA YANG MEMILIKI KOMPUTER | 34 |
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tidak semua mahasiswa memiliki komputer, yaitu hanya 2 orang saja yang tidak memiliki komputer. Dan Pak Affandi menyarankan kepada kedua mahasiswa tersebut untuk sharing kepada teman-teman sekelas untuk belajar bersama untuk mengunakan komputer.
Setelah itu, Pak Affandi menanyakan Operation System (OS) apa yang digunakan para mahasiswa. Dan 100% mahasiswa yang mempunyai komputer menggunakan Operation System (OS) Windows, dan tidak ada sama sekali yang menggunakan OS Linux.
Pak Affandi lagi kepada para mahasiswa yang ada di kelas tersebut. Beliau menanyakan Jenis Microsoft Office apa yang telah dikuasai oleh mahasiswa yang berada di kelas itu. Dan atas jawaban para mahasiswa, diperoleh data sebagai berikut :
JENIS MICROSOFT OFFICE | JUMLAH MAHASISWA YANG MENGUASAI |
Word | 36 |
Excel | 36 |
Powerpoint | 36 |
Outlook | 0 |
Picture Manager | 36 |
Access | 0 |
Publisher | 4 |
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semua mahasiswa mampu menguasai Ms. World, Excel, Powerpoint, dan Picture Manager. Semua mahasiswa tidak mampu menguasai Ms. Outlook dan Acces. Dan sebagian kecil mampu menguasai Ms. Publisher.
Pak Affandi kembali lagi bertanya kepada para mahasiswa. Beliau bertanya aplikasi apa yang sudah ada di komputer masing-masing mahasiswa. Dan para mahasiswa menjawab berbagai macam aplikasi, antara lain : Photoshop, Corel Draw, Adobe Acrobat, Macromedia, IE, Mozilla, dll. Kemudian beliau bertanya lagi. Apa jenis akses internet yang biasanya digunakan oleh para mahasiswa. Dan ternyata 11 orang mempunyai akses internet sendiri di rumah. Antara lain 2 orang menggunakan flash/modem, 8 orang menggunakan speedy, dan 1 orang menggunakan smart. Dan mahasiswa yang lain menggunakan akses internet di publik (warnet).
Setelah banyak pertanyaan yang berganti-ganti, Pak Affandi bertanya kepada mahasiswa, apa yang mereka rencanakan setelah lulus S1 di ITS. Dan diperoleh data sebagai berikut :
JENIS PILIHAN | JUMLAH MAHASISWA YANG MEMILIH |
S2 | 6 |
KERJA : l INDUSTRI : 8 l PENDIDIKAN : 1 l GOVERNMENT : 6 | 15 |
WIRAUSAHA | 15 |
JUMLAH TOTAL MAHASISWA | 36 |
Setelah mengetahui hasil tersebut, Pak Affandi menyarankan kepada para mahasiswa untuk memperkaya ilmu dalam bahasa inggris agar TOEFL para mahasiswa bagus, yaitu >550. Karena banyak perusahaan yang membutuhkan pekerja yang TOEFLnya >550. Dan agar memudahkan bagi para mahasiswa yang setelah lulus S1 ingin mencari pekerjaan. Intinya Pak Affandi mengatakan bahwa keberhasilan seseorang ada di tangan masing-masing orang yang ingin berhasil.
U T P (Unshielded twisted-pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut :
Kategori | Kegunaan |
Category 1 (Cat1) | |
Category 2 (Cat2) | Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik |
Category 3 (Cat3) | Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik |
Category 4 (Cat4) | Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik |
Category 5 (Cat5) | Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik |
Enhanced Category 5 (Cat5e) | Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik |
Category 6 (Cat6) | Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps |
Category 7 (Cat7) | di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz. |
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Category 1
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
Category 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.
Category 3
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik | Nilai pada frekuensi 10 MHz | Nilai pada frekuensi 16 MHz |
Attenuation (pelemahan sinyal) | 27 dB/1000 kaki | 36 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-Talk (NEXT) | 26 dB/1000 kaki | 23 dB/1000 kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 kaki |
Impendansi | 100 Ohm (±15%) | 100 Ohm (±15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/kaki | 18 picoFarad/kaki |
Category 4
Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik | Nilai pada frekuensi 10 MHz | Nilai pada frekuensi 20 MHz |
Attenuation | 20 dB/1000 kaki | 31 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-Talk | 41 dB/1000 kaki | 36 dB/1000 kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 kaki |
Impedansi | 100 Ohm (±15%) | 100 Ohm (±15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/kaki | 18 picoFarad/kaki |
Category 5
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat 5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Karakteristik | Nilai pada frekuensi 10 MHz | Nilai pada frekuensi 100 MHz |
Attenuation | 20 dB/1000 kaki | 22 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-talk | 47 dB/1000 kaki | 32.3 dB/1000 kaki |
Resistansi | 28.6 Ohm/1000 kaki | 28.6 Ohm/1000 kaki |
Impendansi | 100 Ohm (±15%) | 100 Ohm (±15%) |
Kapasitansi | 18 picoFarad/kaki | 18 picoFarad/kaki |
Structural return loss | 16 dB | 16 dB |
Delay skew | 45 nanodetik/100 meter | 45 nanodetik/100 meter |
Enhanced Category 5
Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.
Pengabelan UTP Category 5
Pengabelan UTP Category 5 Straight
Pengabelan UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch.
Keuntungan kabel UTP
1. Investasi pad sisi pelanggan lebih murah
2. Kecepatan transmisi data lebih tinggi dibanding Wi-FI (10-100Mbps)
3. Aplikasi yang dimanfaatkan bisa lebih banyak dikarenakan bandwidthnya yang
tinggi (gameonline, file sharing, video streaming, dll)
4. Tidak rentan terhadap penyadapan data dibanding teknologi wireless
Kekurangan kabel UTP
1. Rentan terhadap gangguan petir namun dapat dikurangi dengan penggunaan
surge protector.
2. Kemungkinan gangguan atau kerusakan lebih tinggi karena melalui area
publik.
3. Biaya pemeliharaan relatif tinggi karena harus dipersiapkan untuk penggatian
switch atau kabel yang rusak.
DCE
(DATA CIRCUITTERMINATING EQUIPMENT)
DCE adalah peralatan data circuit terminating yang berkomunikasi dengan DTE. DCE adalah piranti yang mensuplay signal clocking ke DTE. Suatu modem atau CSU/DSU disisi pelanggan sering diklasifikasikan sebagai DCE. DCE bisa serupa DTE seperti router akan tetapi masing- masing mempunyai perannya sendiri. Fungsi DCE adalah adalah untuk meletakkan data ke local lamp. Fungsi DTE adalah untuk melewatkan data ke DCE. Contoh beberapa Physcal layer (kabel) untuk interfaceÂà DTE / DCE adalah HSSI, V.35, X.21, EIA/TIA 232.
Salah satu kabel adalah DTE / DCE kabel, dan salah satu konfigurasi yang kaya detail diperlukan bila kita menghubungkan dua router Cisco secara langsung menggunakan interface serial. Ini juga merupakan konfigurasi khas CCNA dan CCNP di laboratorium rumah juga, particuarly bila membuat sebuah frame relay switch. Dalam contoh ini, kita sudah langsung terhubung Router1 dan Router3, masing-masing router menggunakan antarmuka serial1.
Hal ini menimbulkan masalah ketika kita menghubungkan mereka secara langsung, karena salah satu router harus berfungsi sebagai DCE (Data Circuit-Mengakhiri Equipment) dalam suatu hubungan. DCE harus mengirim clock rate ke DTE, jadi kita harus mengkonfigurasi itu juga. Akan ada DTE / DCE kabel yang menghubungkan router ini, dengan DTE ujung kabel yang secara alami terhubung ke DTE dan DCE. Anda tahu di mana yang terjadi. Tapi bagaimana kalau kabel sudah terhubung dan Anda perlu memastikan bahwa akhir DCE memang terhubung ke Router kabel memiliki "DTE" dan "DCE" dicap secara fisik ke konektor itu sendiri,Jika teah menguasai detail-detail ini, jadi tahu bagaimana untuk mengetahui ujung kabel yang dihubungkan dengan DCE dan mengetahui apa yang DCE perlu lakukan untuk membuat konfigurasi ini berlaku tak ada salahnya sedikit.
ΓΌ MACAM DCE KABEL
Kabel koaksial. Kabel ini berisi dua buah conduktor, satunya terletak di tengah yang terbuat dari tembaga.
Kabel penutup sambungan yang biasa digunakan pada pipa tekanan udara
Macam, keseragaman, keanekawarnaan, keanekaragaman, selingan, variasi.
Kabel penghubung workstation dengan kabel bus LAN..
Kabel ini berisi 2 atau lebih helai plastik setipis rambut manusia yang dilindungi dengan jaket pelindung.
Kabel Penghubung Video ke Komputer. Serial bus berkecepatan tinggi ini dikembangkan oleh Apple .
Kabel standar untuk telepon.
Kabel untuk LAN.
Kabel yang dipakai untuk menyambung Network Interface Card (NIC) dengan media transmisi.
Kabel serat optik memiliki kelebihan mampu menyalurkan data dengan kecepatan tinggi.
Kabel, media untuk mengantarkan arus listrik:electric atau informasi:information.
Kabel transmisi:transmission yang diperlengkapkan dengan kumparan pengisi.
Kabel:cable yang menghubungkan stasiun:station Token ring perkabelan utama.
Semua kabel media untuk jaringan Ethernet. Contoh Ethernet Cable yaitu kabel jenis 10base5, UTP/STP.
Adalah kabel:cable yang disangkutkan pada tiang penyangga, kabel ini tidak memiliki pelindung dan pr...
Kumpulan kabel yang digunakan untuk menghubungkan peralatan kecolokan telekomunikasi pada area kerja...
Cross-connect untuk kabel back bone, kabel entrace, dan kabel peralatan tingkat pertama.
Dalam komunikasi nir kabel, ini adalah merupakan referensi yang menjadi tolok ukur menentukan struktur.
Standar protokol dua kabel BRI (Basic Rate Iterface) pada ISDN (Integrated Services Digital Network)
Pelindung. Dalam pengkabelan adalah bagian pembungkus luar pada bagian kabel tembaga.
Kode numerik. Sepuluh macam kombinasi angka.
Rangkap dua, untuk dua macam keperluan
Konektor standar untuk kabel Ethernet Cat 5.
Area kerja. Area dimana perkabelan horizontal dihubungkan ke area kerja melalui kontak telekomunikasi.
Adalah sebuah tipe terminal kabel yang digunakan dalam DSX panel atau perangkat telekomunikasi digital.
Konektor yang diselipkan pada kabel serat optik.
Secara harfiah diartikan sebagai kabel yang disewa. Kabel ini dimanfaatkan sebagai media koneksi jaringan.
Secara harfiah diartikan sebagai kabel yang disewa. Kabel ini dimanfaatkan sebagai media koneksi jaringan.
Penghubung transceiver cable dengan kabel bus LAN.
Nama generik untuk semua jaringan nirkabel bergerak yang menggunakan stasiun berbasis bumi.
Sebuah pasangan koneksi menggunakan kabel:cable twisted pair tanpa adanya konektor pada beberapa ujung.
Lisensi Creative Commons
Lisensi Creative Commons adalah beberapa lisensi hak cipta yang diterbitkan pada 16 Desember 2002 oleh Creative Commons, suatu perusahaan nirlaba Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 2001. Banyak di antara lisensi-lisensi tersebut, terutama lisensi original, yang memberikan "hak dasar" , seperti hak untuk mendistribusikan karya berhak cipta tanpa perubahan, tanpa biaya apapun. Beberapa lisensi yang lebih baru tidak memberikan hak tersebut. Lisensi Creative Commons saat ini tersedia dalam 34 yurisdiksi yang berbeda di seluruh dunia, dengan sembilan lainnya dalam tahap pengembangan.
Lisensi original
Semua lisensi original memberikan "hak dasar". Detil masing-masing lisensi ini bergantung pada versi, dan terdiri dari pilihan empat kondisi:
- Atribusi (attribution, “by”): Mengizinkan orang lain untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, serta membuat karya turunan berdasarkan suatu karya hanya jika orang tersebut memberikan penghargaan pada pencipta atau pemberi lisensi dengan cara yang disebutkan dalam lisensi.
- Non komersial (noncommercial, “nc”): Mengizinkan orang lain menyalin, mendistribusikan, menampilkan, serta membuat karya turunan berdasarkan suatu karya hanya untuk tujuan non komersial.
- Tanpa karya turunan (no derivative works, noderivs, “nd”): Mengizinkan orang lain menyalin, mendistribusikan, dan menampilkan hanya salinan sama persis (verbatim) suatu karya, bukan karya turunan yang berdasarkan. karya tersebut
- Pembagian serupa (share-alike, “sa”): Mengizinkan orang lain untuk mendistribusikan suatu karya turunan hanya di bawah suatu lisensi yang identik dengan lisensi yang diberikan pada karya aslinya. (Lihat pula copyleft.)
Penggabungan dan pencocokan kondisi-kondisi tersebut menghasilkan enam belas kemungkinan kombinasi, dengan sebelas di antaranya adalah lisensi Creative Commons yang valid. Dari lima kombinasi yang tak valid, empat di antaranya mencakup baik klausa “nd” maupun “sa” yang saling eksklusif satu dengan yang lain; dan satunya lagi tidak mencakup satu pun klausa, yang berarti melepas hak suatu karya dalam domain publik. Lima di antara sebelas lisensi valid yang tak mencakup unsur Atribusi sudah (hampir) tak digunakan karena 98% pemberi lisensi meminta Atribusi, tapi masih dapat dilihat di situs web. Ada enam lisensi yang umumnya dipergunakan:
Enam lisensi umum CC
- Atribusi saja (by): Pencipta (termasuk pemberi lisensi) diberi kredit.
- Atribusi + Non komersial (by-nc): Pencipta diberi kredit dan hanya untuk tujuan non komersial saja.
- Atribusi + Tanpa karya turunan (by-nd): Pencipta diberi kredit dan hanya karya verbatim (yang sama persis) saja.
- Atribusi + Pembagian serupa (by-sa): Pencipta diberi kredit dan karya boleh diturunkan dengan lisensi yang identik.
- Atribusi + Non komersial + Tanpa karya turunan (by-nc-nd): Pencipta diberi kredit dan hanya karya verbatim saja untuk tujuan non komersial saja.
- Atribusi + Non komersial + Pembagian serupa(by-nc-sa): Pencipta diberi kredit dan boleh diturunkan dengan lisensi yang identik untuk tujuan non komersial saja.
Perjanjian Creative Commons
Anda bebas:
- untuk Membagikan — untuk menyalin, mendistribusikan, dan menyebarkan karya, dan
- untuk Remix — untuk mengadaptasikan karya
Di bawah persyaratan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan atribusi karya sesuai dengan cara-cara yang diminta oleh pembuat karya tersebut atau pihak yang mengeluarkan lisensi.
- Pembagian Serupa — Jika Anda mengubah, menambah, atau membuat karya lain menggunakan karya ini, Anda hanya boleh menyebarkan karya tersebut hanya dengan lisensi yang sama, serupa, atau kompatibel.
Dengan mengetahui bahwa:
- Pengabaian — Persyaratan-persyaratan di atas dapat diabaikan jika Anda mendapatkan ijin langsung dari pemegang hak cipta.
- Hak Lainnya — Hak-hak berikut ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh lisensi di atas:
- hak-hak penggunaan wajar Anda;
- hak-hak moral pembuat karya; dan
- hak-hak yang dimiliki orang lain baik di dalam karya itu sendiri maupun di dalam penggunaannya, seperti publisitas atau hak-hak privasi.
- Pemberitahuan — Untuk segala bentuk pemakaian ulang atau distribusi, Anda harus menjelaskan kepada seluruh orang tentang lisensi karya ini. Cara terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menyediakan pranala ke http://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/
sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Creative_Commons
http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Teks_Lisensi_Creative_Commons_Atribusi-PembagianSerupa_3.0
Selengkapnya...